Susu merupakan salah satu minuman paling bergizi dan bermanfaat di dunia. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa meminumnya, terutama susu cair. Banyak manfaat yang diterima tubuh setelah meneguk segelas susu. Tahukah kamu ternyata susu ini mengandung banyak mitos.
Hal ini bukan tanpa sebab, misalnya "Kata Mama waktu meminum susu paling baik ketika malam hari. Tetapi kenyataannya ternyata tidak demikian." Berikut fakta meminum susu yang sangat menarik untuk disimak.
pexels.com |
4 Fakta Meminum Susu
1. Baik Diminum Kapan Saja
Mungkin dari kecil banyak orang tua memberikan susu kepada anaknya ketika akan tidur. Alasan utamanya karena waktu terbaik minum susu ketika malam hari. Mereka mengatakan kamu akan tidur lebih nyenyak dan susu penambah berat badan.
Sebenarnya kamu dapat mengonsumsinya kapan saja, karena tidak ada pengaruhnya. Kandungan gizi yang banyak dalam segelas susu dapat membantu aktivitas berjalan lancar. Selain itu, meminum susu kapan saja dapat menguatkan tulang dan menambah kekuatan otot. Bahkan peredaran darah bertambah lancar setelah sering mengonsumsi susu.
Susu sangat direkomendasikan untuk diminum setiap hari karena mengandung berbagai nutrisi penting. Para ilmuwan mengatakan, mengonsumsi susu lebih baik sehat dibandingkan air mineral.
2. Boleh Diminum Bersamaan dengan Obat
Banyak yang mengatakan susu dapat menawarkan khasiat obat. Oleh sebab itu, sebaiknya minumlah susu beberapa jam setelah mengonsumsi obat. Asumsi demikian tidaklah benar, faktanya susu mampu mengurangi efek samping dari iritasi lambung yang disebabkan obat-obatan.
Kamu bisa saja meminum obat bersamaan dengan susu. Akan tetapi tidak dianjurkan untuk obat antibiotik. Sebab, penggabungan susu dan antibiotik dapat membuat zat yang tidak bisa larut dan sulit diserap tubuh.
3. Boleh Dikombinasikan dengan Teh dan Kopi
Beragam mitos dari orang awam menyebut susu dicampur teh atau kopi tidak baik untuk kesehatan. Apalagi orang yang sedang menjalani program diet, sangat tidak dianjurkan. Campuran minuman tersebut dianggap mengandung lemak tinggi. Faktanya, susu dapat digabungkan dengan teh dan kopi asalkan berupa susu sapi segar, bukan hasil olahan pabrik.
4. Alergi Susu Sapi
Ternyata alergi susu sapi bukan disebabkan dari kualitas susu sapi yang buruk. Alergi ini karena adanya intoleransi laktosa yaitu kondisi ketidakmampuan seseorang ketika mencerna gula. Susu sedikit tidaknya pasti mengandung gula (jenis susu laktosa). Dari sinilah orang dewasa dan anak bayi dapat terjangkit alergi susu dalam skala kecil.
Susu merupakan salah satu minuman paling bergizi dan bermanfaat di dunia. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa meminumnya, terutama susu cair. Banyak manfaat yang diterima tubuh setelah meneguk segelas susu. Tahukah kamu ternyata susu ini mengandung banyak mitos.
Hal ini bukan tanpa sebab, misalnya "Kata Mama waktu meminum susu paling baik ketika malam hari. Tetapi kenyataannya ternyata tidak demikian." Berikut fakta meminum susu yang sangat menarik untuk disimak.
pexels.com |
4 Fakta Meminum Susu
1. Baik Diminum Kapan Saja
Mungkin dari kecil banyak orang tua memberikan susu kepada anaknya ketika akan tidur. Alasan utamanya karena waktu terbaik minum susu ketika malam hari. Mereka mengatakan kamu akan tidur lebih nyenyak dan susu penambah berat badan.
Sebenarnya kamu dapat mengonsumsinya kapan saja, karena tidak ada pengaruhnya. Kandungan gizi yang banyak dalam segelas susu dapat membantu aktivitas berjalan lancar. Selain itu, meminum susu kapan saja dapat menguatkan tulang dan menambah kekuatan otot. Bahkan peredaran darah bertambah lancar setelah sering mengonsumsi susu.
Susu sangat direkomendasikan untuk diminum setiap hari karena mengandung berbagai nutrisi penting. Para ilmuwan mengatakan, mengonsumsi susu lebih baik sehat dibandingkan air mineral.
2. Boleh Diminum Bersamaan dengan Obat
Banyak yang mengatakan susu dapat menawarkan khasiat obat. Oleh sebab itu, sebaiknya minumlah susu beberapa jam setelah mengonsumsi obat. Asumsi demikian tidaklah benar, faktanya susu mampu mengurangi efek samping dari iritasi lambung yang disebabkan obat-obatan.
Kamu bisa saja meminum obat bersamaan dengan susu. Akan tetapi tidak dianjurkan untuk obat antibiotik. Sebab, penggabungan susu dan antibiotik dapat membuat zat yang tidak bisa larut dan sulit diserap tubuh.
3. Boleh Dikombinasikan dengan Teh dan Kopi
Beragam mitos dari orang awam menyebut susu dicampur teh atau kopi tidak baik untuk kesehatan. Apalagi orang yang sedang menjalani program diet, sangat tidak dianjurkan. Campuran minuman tersebut dianggap mengandung lemak tinggi. Faktanya, susu dapat digabungkan dengan teh dan kopi asalkan berupa susu sapi segar, bukan hasil olahan pabrik.
4. Alergi Susu Sapi
Ternyata alergi susu sapi bukan disebabkan dari kualitas susu sapi yang buruk. Alergi ini karena adanya intoleransi laktosa yaitu kondisi ketidakmampuan seseorang ketika mencerna gula. Susu sedikit tidaknya pasti mengandung gula (jenis susu laktosa). Dari sinilah orang dewasa dan anak bayi dapat terjangkit alergi susu dalam skala kecil.
found in
LIFESTYLE
Gimana sih rasanya punya kulit wajah yang jerawatan? Ini serius nanya nih. Soalnya aku enggak mengalami jerawat selama ini. Tipe kulitku bukan acne prone atau sensitif. Sebaliknya, aku punya kulit kering. Jadi, kalau ditanya gimana rasanya punya kulit kering? Aku bakal Panjang lebar jelasin deh.
Eh, tapi kenapa enggak jerawatan malah nulis produk untuk jerawat? Alasan pertama, aku berangkat dari sebuah rasa peduli. Punya masalah kulit, apapun masalahnya, entah itu jerawatan, berminyak, kering, sama-sama nggak enak. Jadi, aku pengen juga ngebantu teman-teman yang masih berperang sama jerawatnya.
Alasan kedua, aku punya banyak teman yang kulitnya berjerawat bahkan nggak cuma temen cewek. Biasanya mereka suka cerita tentang keluhan mereka atau produk-produk yang mereka pakai, jadi sedikit banyaknya aku jadi tahu produk seperti apa yang sebenarnya mereka perlukan.
Safi White Expert Oil Control & Anti Acne
So, di sini aku mau merekomendasikan sekalian memperkenalkan dan menceritakan first impression aku cobain produk skincare terbaru dari Safi yaitu Safi White Expert Oil Control & Anti Acne. Jadi, ini produk terbaru dari Safi dan sudah dijual di offline maupun online store dengan harga yang affordable walaupun mungkin masih terbatas.
Jadi masih ada beberapa produk yang nggak aku masukkan keterangan harganya karena belum ada keterangan di official store Safi (akan dilengkapi jika sudah ada). Ada 3 produk yang akan aku bahas di bawah ini.
1. Safi Oil Control & Anti Acne Facial Cleanser
Segala rangkaian skincare biasanya selalu diawali dengan cleanser kan? Safi juga punya tentunya. Masih sama dengan varian white expert yang sebelumnya (kalau kalian baca postingan aku tentang Safi yang sebelumnya), kandungan utama dari produk ini adalah habbatus sauda dan oxy white.
Kemasan dan Tekstur
Kemasan tube dengan didominasi warna putih, biru dan orange. Membuat produk ini gampang dibedakan dengan varian lainnya dari Safi. Aku punya kemasan 100 g dan kayaknya nggak ada kemasan selain tube untuk cleanser-nya ini. Warnanya putih seperti milk dan padat. Foamy dan lembut di kulit.
kondisi tidak telalu digosok |
setelah digosok-gosok dengan telapak tangan |
Fungsi
Membersihkan kotoran dan minyak berlebih pada wajah. Membantu merawat kulit berjerawat. Mengurangi sebum, membuat kulit terasa segar. Menyamarkan efek penggelapan kulit.
My Opini
Setelah memakai cleanser ini, ada sensasi kesat di kulit wajah aku. Jadi, dia bener-bener bisa mengontrol minyak. Tapi, enggak kehilangan kelembapannya. Produk ini masih ada unsur whitening-nya karena masih di seri white expert dengan kandungan oxy white yang mampu membuat kulit lebih cerah.
2. Safi Oil Control & Anti Acne 2 in 1 Cleanser & Toner
Safi juga punya produk 2 in 1 nih. Jadi, ini tuh bukan step 2 ya, tapi pilihan kedua. Selain memakain cleanser yang udah di bahas di nomor 1, kamu juga bisa menggunakan produ kedua ini. Bedanya, produk kedua ini plus toner. Jadi, hanya perlu memakai 1 produk dan sudah mendapatkan 2 manfaat yaitu dari cleanser dan toner.
Kemasan dan Tekstur
Duh tampilan produk yang ini sungguh kece. Cantik abis deh. Packaging-nya terlihat sangat professional. Jenis packaging yang kayak gini sangat memudahkan penggunaan. Jadi tinggal tekan, cairannya pun langsung keluar. Nggak perlu repot buka penutupnya lagi.
Tampilan dari produk ini juga semakin cantik karena ada bola-bola pink di dalamnya. Dia aslinya bening dengan tekstur cair namun ada sensasi seperti jelly dan lengket. Ketika diusap dengan 2 telapak tangan, warnanya akan berubah menjadi putih susu. Oh ya, kemasan yang aku punya ini 150 ml.
Fungsi
Membersihkan kotoran dan sisa make up serta meringkas pori-pori. Diperkaya dengan mineral Zinc yang akan membantu merawat kulit wajah yang berjerawat. Formulasinya yang tanpa tambahan sabun membantu menjaga keseimbangan pH kulit. Kandungan mentol memberikan efek menyegarkan di kulit.
My Opini
Ketika digunakan, produk ini enggak menimbulkan foamy yang berlebihan which is aku suka. Dia juga lembut dan memang menimbulkan efek menyegarkan di kulit jika digunakan sesuai dosis. Jadi, kandungan mentol yang dimasukkan juga bener-bener works.
3. Safi Oil Control & Anti Acne Cream
Selanjutnya ada produk yang paling utama nih untuk membebaskan kamu dari jerawat-jerawat jahat. Kalau kata Kak Suhay Salim, ini tuh obat totol jerawat yang the best banget. Kalau kamu pernah lihat review acne cream ini di channel-nya Kak Suhay, beneran deh itu jerawat hilang hanya dalam beberapa kali pemakaian.
Kemasan dan Tekstur
Berbentuk tube dengan ujungnya yang runcing dan lubang kecil sehingga cream bisa dikeluarkan dengan dosis yang sesuai. Aku punya yang kemasan 15 g. kurang tahu apakah ada kemasan yang lebih besar dari ini. Harganya sekitar 45.900. Berwarna putih susu dengan konsistensi yang pas. Enggak terlalu lengket dan enggak terlalu oily.
Fungsi
Membantu menyejukkan kulit wajah yang berjerawat, merawat noda yang ditingkalkan bekas jerawat serta membantu mengurangi sebum dan memberikan perawatan terhadap kulit yang berjerawat. Ada kandungan oxy white juga yang akan membuat kulit lebih cerah.
My Opini
Ada sensasi dingin ketika cream ini pertama kali menyentuh kulit. Wanginya agak berbeda dengan produk Safi yang lainnya. Lebih nyaman dan lebih soft. Untuk produk yang ini, I am so sorry, aku nggak bisa memakainya langsung karena I don’t have any acne maupun bekasnya.
How Can We Get These Products?
Di mana sih bisa membelinya? Kamu bisa beli di Guardian, Watsons, atau toko kecantikan lainnya. Secara online, kamu juga bisa berburu produk ini di official store Safi di Shopee. Kalau aku kebetulan dapat produk ini dari acara Safi Blogger Gathering yang diadakan di Banjarmasin untuk yang kedua kalinya.
Tepatnya tanggal 22 Mei kemarin sekalian buka puasa bersama di Golden Tulip Hotel Banjarmasin. Enggak tanggung-tanggung, Kak Suhay Salim datang langsung ke Banjarmasin sebagai bintang tamunya. Seneng banget sih bisa ketemu langsung sama dia.
Di acara ini, tentu saja Safi memperkenalkan produk barunya ini, tanya jawab, challenge dan ada kegiatan seru belajar merangkai flower bouquet juga bersama Bloom Bouquet Banjarmasin. Di akhir acara ada buka puasa bersama dan akhirnya membawa pulang 1 box berisi 5 produk Safi.
2 produk lainnya yang aku dapat adalah Safi Makeup Remover dan Safi Fresh and Bounce Shampoo. Untuk shampoo aku sudah pernah kasih first impression aku sebelumnya. Nah, untuk si makeup remover ini bikin kepo banget. Aku kasih reviewnya di bawah ini.
Safi White Expert Purifying Makeup Remover
Masih dengan kandungan habbatus sauda dan oxy white, makeup remover ini sangat menarik. Why? Karena baru kali ini ada produk yang klaim sebagai makeup remover tapi warnanya putih bening doang kayak micellar water.
Amazing-nya, ini benar-benar bisa menghapus make up bahkan mascara yang waterproof sekalipun. Produk ini bisa kamu pakai sebelum memakain cleanser.
From the top: lip cream, lip tint, waterproof mascara, foundation, eyeliner |
Setelah sekali usap dengan sedikit tekanan |
Setelah pengusapan kapas diulangi beberapa kali |
Kesimpulannya, Safi keren banget sih. Produk barunya benar-benar bisa mebuat banyak pihak tertarik. Semua produknya selalu berfungsi sesuai dengan yang sudah diklaim. Safi juga nggak bosen datang ke Banjarmasin. Aku honestly, menantikan lagi undangan dari Safi plus produk baru mereka lagi dengan bintang tamu lainnya yang pasti bakal makin seru.
Gimana sih rasanya punya kulit wajah yang jerawatan? Ini serius nanya nih. Soalnya aku enggak mengalami jerawat selama ini. Tipe kulitku bukan acne prone atau sensitif. Sebaliknya, aku punya kulit kering. Jadi, kalau ditanya gimana rasanya punya kulit kering? Aku bakal Panjang lebar jelasin deh.
Eh, tapi kenapa enggak jerawatan malah nulis produk untuk jerawat? Alasan pertama, aku berangkat dari sebuah rasa peduli. Punya masalah kulit, apapun masalahnya, entah itu jerawatan, berminyak, kering, sama-sama nggak enak. Jadi, aku pengen juga ngebantu teman-teman yang masih berperang sama jerawatnya.
Alasan kedua, aku punya banyak teman yang kulitnya berjerawat bahkan nggak cuma temen cewek. Biasanya mereka suka cerita tentang keluhan mereka atau produk-produk yang mereka pakai, jadi sedikit banyaknya aku jadi tahu produk seperti apa yang sebenarnya mereka perlukan.
Safi White Expert Oil Control & Anti Acne
So, di sini aku mau merekomendasikan sekalian memperkenalkan dan menceritakan first impression aku cobain produk skincare terbaru dari Safi yaitu Safi White Expert Oil Control & Anti Acne. Jadi, ini produk terbaru dari Safi dan sudah dijual di offline maupun online store dengan harga yang affordable walaupun mungkin masih terbatas.
Jadi masih ada beberapa produk yang nggak aku masukkan keterangan harganya karena belum ada keterangan di official store Safi (akan dilengkapi jika sudah ada). Ada 3 produk yang akan aku bahas di bawah ini.
1. Safi Oil Control & Anti Acne Facial Cleanser
Segala rangkaian skincare biasanya selalu diawali dengan cleanser kan? Safi juga punya tentunya. Masih sama dengan varian white expert yang sebelumnya (kalau kalian baca postingan aku tentang Safi yang sebelumnya), kandungan utama dari produk ini adalah habbatus sauda dan oxy white.
Kemasan dan Tekstur
Kemasan tube dengan didominasi warna putih, biru dan orange. Membuat produk ini gampang dibedakan dengan varian lainnya dari Safi. Aku punya kemasan 100 g dan kayaknya nggak ada kemasan selain tube untuk cleanser-nya ini. Warnanya putih seperti milk dan padat. Foamy dan lembut di kulit.
kondisi tidak telalu digosok |
setelah digosok-gosok dengan telapak tangan |
Fungsi
Membersihkan kotoran dan minyak berlebih pada wajah. Membantu merawat kulit berjerawat. Mengurangi sebum, membuat kulit terasa segar. Menyamarkan efek penggelapan kulit.
My Opini
Setelah memakai cleanser ini, ada sensasi kesat di kulit wajah aku. Jadi, dia bener-bener bisa mengontrol minyak. Tapi, enggak kehilangan kelembapannya. Produk ini masih ada unsur whitening-nya karena masih di seri white expert dengan kandungan oxy white yang mampu membuat kulit lebih cerah.
2. Safi Oil Control & Anti Acne 2 in 1 Cleanser & Toner
Safi juga punya produk 2 in 1 nih. Jadi, ini tuh bukan step 2 ya, tapi pilihan kedua. Selain memakain cleanser yang udah di bahas di nomor 1, kamu juga bisa menggunakan produ kedua ini. Bedanya, produk kedua ini plus toner. Jadi, hanya perlu memakai 1 produk dan sudah mendapatkan 2 manfaat yaitu dari cleanser dan toner.
Kemasan dan Tekstur
Duh tampilan produk yang ini sungguh kece. Cantik abis deh. Packaging-nya terlihat sangat professional. Jenis packaging yang kayak gini sangat memudahkan penggunaan. Jadi tinggal tekan, cairannya pun langsung keluar. Nggak perlu repot buka penutupnya lagi.
Tampilan dari produk ini juga semakin cantik karena ada bola-bola pink di dalamnya. Dia aslinya bening dengan tekstur cair namun ada sensasi seperti jelly dan lengket. Ketika diusap dengan 2 telapak tangan, warnanya akan berubah menjadi putih susu. Oh ya, kemasan yang aku punya ini 150 ml.
Fungsi
Membersihkan kotoran dan sisa make up serta meringkas pori-pori. Diperkaya dengan mineral Zinc yang akan membantu merawat kulit wajah yang berjerawat. Formulasinya yang tanpa tambahan sabun membantu menjaga keseimbangan pH kulit. Kandungan mentol memberikan efek menyegarkan di kulit.
My Opini
Ketika digunakan, produk ini enggak menimbulkan foamy yang berlebihan which is aku suka. Dia juga lembut dan memang menimbulkan efek menyegarkan di kulit jika digunakan sesuai dosis. Jadi, kandungan mentol yang dimasukkan juga bener-bener works.
3. Safi Oil Control & Anti Acne Cream
Selanjutnya ada produk yang paling utama nih untuk membebaskan kamu dari jerawat-jerawat jahat. Kalau kata Kak Suhay Salim, ini tuh obat totol jerawat yang the best banget. Kalau kamu pernah lihat review acne cream ini di channel-nya Kak Suhay, beneran deh itu jerawat hilang hanya dalam beberapa kali pemakaian.
Kemasan dan Tekstur
Berbentuk tube dengan ujungnya yang runcing dan lubang kecil sehingga cream bisa dikeluarkan dengan dosis yang sesuai. Aku punya yang kemasan 15 g. kurang tahu apakah ada kemasan yang lebih besar dari ini. Harganya sekitar 45.900. Berwarna putih susu dengan konsistensi yang pas. Enggak terlalu lengket dan enggak terlalu oily.
Fungsi
Membantu menyejukkan kulit wajah yang berjerawat, merawat noda yang ditingkalkan bekas jerawat serta membantu mengurangi sebum dan memberikan perawatan terhadap kulit yang berjerawat. Ada kandungan oxy white juga yang akan membuat kulit lebih cerah.
My Opini
Ada sensasi dingin ketika cream ini pertama kali menyentuh kulit. Wanginya agak berbeda dengan produk Safi yang lainnya. Lebih nyaman dan lebih soft. Untuk produk yang ini, I am so sorry, aku nggak bisa memakainya langsung karena I don’t have any acne maupun bekasnya.
How Can We Get These Products?
Di mana sih bisa membelinya? Kamu bisa beli di Guardian, Watsons, atau toko kecantikan lainnya. Secara online, kamu juga bisa berburu produk ini di official store Safi di Shopee. Kalau aku kebetulan dapat produk ini dari acara Safi Blogger Gathering yang diadakan di Banjarmasin untuk yang kedua kalinya.
Tepatnya tanggal 22 Mei kemarin sekalian buka puasa bersama di Golden Tulip Hotel Banjarmasin. Enggak tanggung-tanggung, Kak Suhay Salim datang langsung ke Banjarmasin sebagai bintang tamunya. Seneng banget sih bisa ketemu langsung sama dia.
Di acara ini, tentu saja Safi memperkenalkan produk barunya ini, tanya jawab, challenge dan ada kegiatan seru belajar merangkai flower bouquet juga bersama Bloom Bouquet Banjarmasin. Di akhir acara ada buka puasa bersama dan akhirnya membawa pulang 1 box berisi 5 produk Safi.
2 produk lainnya yang aku dapat adalah Safi Makeup Remover dan Safi Fresh and Bounce Shampoo. Untuk shampoo aku sudah pernah kasih first impression aku sebelumnya. Nah, untuk si makeup remover ini bikin kepo banget. Aku kasih reviewnya di bawah ini.
Safi White Expert Purifying Makeup Remover
Masih dengan kandungan habbatus sauda dan oxy white, makeup remover ini sangat menarik. Why? Karena baru kali ini ada produk yang klaim sebagai makeup remover tapi warnanya putih bening doang kayak micellar water.
Amazing-nya, ini benar-benar bisa menghapus make up bahkan mascara yang waterproof sekalipun. Produk ini bisa kamu pakai sebelum memakain cleanser.
From the top: lip cream, lip tint, waterproof mascara, foundation, eyeliner |
Setelah sekali usap dengan sedikit tekanan |
Setelah pengusapan kapas diulangi beberapa kali |
Kesimpulannya, Safi keren banget sih. Produk barunya benar-benar bisa mebuat banyak pihak tertarik. Semua produknya selalu berfungsi sesuai dengan yang sudah diklaim. Safi juga nggak bosen datang ke Banjarmasin. Aku honestly, menantikan lagi undangan dari Safi plus produk baru mereka lagi dengan bintang tamu lainnya yang pasti bakal makin seru.
found in
BEAUTY
Siapa nih yang paling enggak suka kalau tangannya atau kakinya buluan? Kalau kalian jawab “Iya”, berarti kita sama. Awalnya aku enggak terlalu menghiraukan adanya bulu-bulu di bagian tangan dan kaki ini.
Tapi, lama-lama, rasanya jengah juga. Warna kulit juga menjadi lebih gelap karena adanya bulu-bulu ini, apalagi kalau lebat dan warnanya totally black. Hufh. Bulu-bulu di bagian kakiku malah sangat mengganggu ketika aku mengoleskan sunscreen.
Sekitar awal umur 20-an, aku sudah memberanikan diri untuk melakukan cukur. Awalnya sih ribet banget, dan deg-degan. Tapi, karena terlalu sering melakukannya jadi bisa cepat sih tapi kerepotan yang lainnya muncul dan akhirnya membuat aku beralih ke VEET. Alasan lebih lengkapnya ada di bawah ini.
4 Alasan Kenapa Aku Berhenti Shaving dan Waxing
1. Setelah Shaving, Bulu Tumbuh Lebih Kasar
Aku pernah baca sih kalau bulu tumbuh lebih lebat setelah dicukur itu mitos. And I agree. Memang mitos, dia memang enggak bertambah lebat namun menjadi lebih tebal dan kasar dan hal inilah yang membuat seakan-akan dia bertambah lebat.
Sensasi rambut yang tumbuh setelah melakukan cukur itu sungguh membuatku enggak nyaman. Selain kulit yang terasa lebih kelaki-lakian, ditambah rasa enggak PD yang luar biasa. Ini sih alasan utama aku berhenti shaving.
2. Bagiku, Waxing Itu Sakit
Eit, kalian yang penganut waxing jangan marah dulu. Aku lumayan open minded kok. Aku tahu kalau sering melakukan waxing akan membuat rasa sakitnya berkurang. Ya, itu sebenarnya berlaku untuk segala macam hal. Bisa karena terbiasa.
Tapi, coba deh untuk 5-10 kali pertama. Aku beberapa kali melihat iklan waxing dan melihat video percobaannya. It’s kinda easy tapi setelah aku timbang-timbang, akhirnya fixed enggak jadi. Lagi pula, kulitku rada tipis, takutnya bakal langsung iritasi karena diperlakukan seperti itu.
3. Shaving Bisa Jadi Pemicu Ingrown Hair
Have you heard about “ingrown hair”? Secara singkat, kondisi ini adalah kondisi di mana rambut atau bulu tumbuh mengarah ke dalam kulit. Ngeri enggak tuh, di mana-mana bulu itu kan idealnya keluar, kok malah ke dalam?
Kondisi ini disebutkan sebagai kondisi umum yang terjadi setelah proses pencukuran. Walaupun enggak berbahaya, tapi tentu sangat menjengkelkan dan pada kasus tertentu dapat menyebabkan infeksi dan penggelapan kulit. Oh, no way!
4. Sudah Ada Solusi yang Lebih Mudah
Enggak mungkinlah aku berhenti melakukan shaving dan waxing tanpa ada metode penggantinya. Tentu aku udah nemuin nih metode baru untuk tampil mulus tanpa bulu yang mengganggu. Seperti judul dari tulisan ini, aku pakai VEET.
VEET ini merupakan sebuah produk hair removal cream yang merupakan jawaban dari banyak keluhan dalam menghilangkan bulu selama ini. Ya, bisa dibilang paling minim risiko dan sudah jelas paling mudah cara penggunaanya.
Varian VEET Hair Removal Cream
VEET punya 3 varian dengan 3 aroma dan komposisi yang berbeda pula sesuai dengan fungsinya. Ada yang untuk kulit kering yaitu VEET yang berwarna hijau. Ada pula cream untuk kulit normal dengan warna kemasan pink. Terakhir ada untuk kulit sensitif dengan warna biru.
Aroma dari 3 varian ini pun berbeda-beda. Kamu yang mau menggunakannya, please kenali dengan benar dulu tipe kulit kalian. Kalau aku kebetulan memakai ketiganya karena part tubuh aku punya kondisi kulit yang berbeda-beda.
Untuk area tangan, kulitku normal sedangkan di bagian kaki masih bertipe kering. Ini karena aku lebih perhatian sama kulit tangan, selalu aku pakaikan moisturizer, kaki malah jarang. Not fair emang.
Lalu, varian yang untuk kulit sensitif aku pakai untuk keti. Ya, wajar, kulit ketiak memang berbeda sekali kondisinya dan aku enggak berani memakai varian lain selain yang sensitif untuk area tersebut.
Cara Penggunaan
Well, lemme mention it one more time, ini tuh simple banget sumpah. Aku aja makai ini masih bisa bermulti tasking lo. Aku masih bisa sambal ngerjain hal yang lain saking mudahnya.
1. Aplikasikan cream pada punggung spatula yang sudah disiapkan di setiap kemasanya. Oleskan dengan tebal dan merata sampai seluruh bulu tertutup.
2. Tunggu selama 3 menit saja dan maksimal 6 menit, jangan lebih dari itu (untuk produk kulit normal dan kering), maksimal 10 menit jangan lebih (untuk varian kulit sensitif).
3. Segera bersihkan sisa krim dan bulu dengan spatula. Kemudian bilas dengan air dan keringkan.
Tekstur dan Kemasan
Kalau kamu belum pernah coba menggunakan produk ini, pasti penasaran kan gimana sih tekstur dari krim ini. Well, enggak ada yang aneh kok, sama seperti krim pada umumnya. Warnanya putih pekat, enggak berminyak. Creamy dan enggak ada too much-nya. Misal kayak too creamy. Enggak ada. Semuanya pas dan enggak kasar juga saat menyentuh kulit.
Aku pernah beli sih kemasan yang gede, cuma yang sekarang aku punya itu kemasan kecil-kecil 25 gram. Karena harus banyak digunakan, tentu cepet habis. Tapi dengan performanya, sangat worth kok.
Packaging-nya sudah memuaskan kalau dibandingkan dengan harganya walaupun mungkin bisa lebih profesional lagi. Ada informasi lengkap di belakang kemasan dan di box-nya. Spatula yang sudah disiapkan dalam kemasan juga sangat efektif dan membantu.
Pendapatku Mengenai VEET
Aku suka banget segi kepraktisannya. Lalu aku juga suka sensasi habis memakainya. Jadi ga ada tuh yang Namanya kulit memerah atau iritasi, tapi dengan catatan, krim yang dipakai sesuai dengan kondisi kulit ya. Sebaiknya lakukan tes reaksi terlebih dahulu. Petunjuknya ada di belakang kemasan.
Pihak VEET ini mengklaim bahwa produk mereka mampu menghilangkan bulu sampai ke dekat akar dan mampu mempertahankan kelembapan kulit higga 24 jam. Klaim ini benar adanya asalkan enggak dalam kondisi kulit tertentu dan penggunaan produk sesuai dengan jenis kulit. Totally, performanya bagus banget dan aku suka semua hal selain baunya aja sih yang aku agak kurang nyaman.
Kamu bisa mendapatkan produk kece ini di online maupun offline store dengan harga ekonomis. Untuk kemasan 25 gram seperti yang aku pakai ini, satu piece cuma dihargai sekitar 20 ribuan. Reapply produk ini jika bulu sudah mulai lebat lagi.
It depends dari masing-masing orang sih. Bisa 5, 7 sampai 10 hari sekali. So, sudah siapkah kalian tampil mulus seketika dengan mudah dan #BeAConfidentYou dengan VEET?
Siapa nih yang paling enggak suka kalau tangannya atau kakinya buluan? Kalau kalian jawab “Iya”, berarti kita sama. Awalnya aku enggak terlalu menghiraukan adanya bulu-bulu di bagian tangan dan kaki ini.
Tapi, lama-lama, rasanya jengah juga. Warna kulit juga menjadi lebih gelap karena adanya bulu-bulu ini, apalagi kalau lebat dan warnanya totally black. Hufh. Bulu-bulu di bagian kakiku malah sangat mengganggu ketika aku mengoleskan sunscreen.
Sekitar awal umur 20-an, aku sudah memberanikan diri untuk melakukan cukur. Awalnya sih ribet banget, dan deg-degan. Tapi, karena terlalu sering melakukannya jadi bisa cepat sih tapi kerepotan yang lainnya muncul dan akhirnya membuat aku beralih ke VEET. Alasan lebih lengkapnya ada di bawah ini.
4 Alasan Kenapa Aku Berhenti Shaving dan Waxing
1. Setelah Shaving, Bulu Tumbuh Lebih Kasar
Aku pernah baca sih kalau bulu tumbuh lebih lebat setelah dicukur itu mitos. And I agree. Memang mitos, dia memang enggak bertambah lebat namun menjadi lebih tebal dan kasar dan hal inilah yang membuat seakan-akan dia bertambah lebat.
Sensasi rambut yang tumbuh setelah melakukan cukur itu sungguh membuatku enggak nyaman. Selain kulit yang terasa lebih kelaki-lakian, ditambah rasa enggak PD yang luar biasa. Ini sih alasan utama aku berhenti shaving.
2. Bagiku, Waxing Itu Sakit
Eit, kalian yang penganut waxing jangan marah dulu. Aku lumayan open minded kok. Aku tahu kalau sering melakukan waxing akan membuat rasa sakitnya berkurang. Ya, itu sebenarnya berlaku untuk segala macam hal. Bisa karena terbiasa.
Tapi, coba deh untuk 5-10 kali pertama. Aku beberapa kali melihat iklan waxing dan melihat video percobaannya. It’s kinda easy tapi setelah aku timbang-timbang, akhirnya fixed enggak jadi. Lagi pula, kulitku rada tipis, takutnya bakal langsung iritasi karena diperlakukan seperti itu.
3. Shaving Bisa Jadi Pemicu Ingrown Hair
Have you heard about “ingrown hair”? Secara singkat, kondisi ini adalah kondisi di mana rambut atau bulu tumbuh mengarah ke dalam kulit. Ngeri enggak tuh, di mana-mana bulu itu kan idealnya keluar, kok malah ke dalam?
Kondisi ini disebutkan sebagai kondisi umum yang terjadi setelah proses pencukuran. Walaupun enggak berbahaya, tapi tentu sangat menjengkelkan dan pada kasus tertentu dapat menyebabkan infeksi dan penggelapan kulit. Oh, no way!
4. Sudah Ada Solusi yang Lebih Mudah
Enggak mungkinlah aku berhenti melakukan shaving dan waxing tanpa ada metode penggantinya. Tentu aku udah nemuin nih metode baru untuk tampil mulus tanpa bulu yang mengganggu. Seperti judul dari tulisan ini, aku pakai VEET.
VEET ini merupakan sebuah produk hair removal cream yang merupakan jawaban dari banyak keluhan dalam menghilangkan bulu selama ini. Ya, bisa dibilang paling minim risiko dan sudah jelas paling mudah cara penggunaanya.
Varian VEET Hair Removal Cream
VEET punya 3 varian dengan 3 aroma dan komposisi yang berbeda pula sesuai dengan fungsinya. Ada yang untuk kulit kering yaitu VEET yang berwarna hijau. Ada pula cream untuk kulit normal dengan warna kemasan pink. Terakhir ada untuk kulit sensitif dengan warna biru.
Aroma dari 3 varian ini pun berbeda-beda. Kamu yang mau menggunakannya, please kenali dengan benar dulu tipe kulit kalian. Kalau aku kebetulan memakai ketiganya karena part tubuh aku punya kondisi kulit yang berbeda-beda.
Untuk area tangan, kulitku normal sedangkan di bagian kaki masih bertipe kering. Ini karena aku lebih perhatian sama kulit tangan, selalu aku pakaikan moisturizer, kaki malah jarang. Not fair emang.
Lalu, varian yang untuk kulit sensitif aku pakai untuk keti. Ya, wajar, kulit ketiak memang berbeda sekali kondisinya dan aku enggak berani memakai varian lain selain yang sensitif untuk area tersebut.
Cara Penggunaan
Well, lemme mention it one more time, ini tuh simple banget sumpah. Aku aja makai ini masih bisa bermulti tasking lo. Aku masih bisa sambal ngerjain hal yang lain saking mudahnya.
1. Aplikasikan cream pada punggung spatula yang sudah disiapkan di setiap kemasanya. Oleskan dengan tebal dan merata sampai seluruh bulu tertutup.
2. Tunggu selama 3 menit saja dan maksimal 6 menit, jangan lebih dari itu (untuk produk kulit normal dan kering), maksimal 10 menit jangan lebih (untuk varian kulit sensitif).
3. Segera bersihkan sisa krim dan bulu dengan spatula. Kemudian bilas dengan air dan keringkan.
Tekstur dan Kemasan
Kalau kamu belum pernah coba menggunakan produk ini, pasti penasaran kan gimana sih tekstur dari krim ini. Well, enggak ada yang aneh kok, sama seperti krim pada umumnya. Warnanya putih pekat, enggak berminyak. Creamy dan enggak ada too much-nya. Misal kayak too creamy. Enggak ada. Semuanya pas dan enggak kasar juga saat menyentuh kulit.
Aku pernah beli sih kemasan yang gede, cuma yang sekarang aku punya itu kemasan kecil-kecil 25 gram. Karena harus banyak digunakan, tentu cepet habis. Tapi dengan performanya, sangat worth kok.
Packaging-nya sudah memuaskan kalau dibandingkan dengan harganya walaupun mungkin bisa lebih profesional lagi. Ada informasi lengkap di belakang kemasan dan di box-nya. Spatula yang sudah disiapkan dalam kemasan juga sangat efektif dan membantu.
Pendapatku Mengenai VEET
Aku suka banget segi kepraktisannya. Lalu aku juga suka sensasi habis memakainya. Jadi ga ada tuh yang Namanya kulit memerah atau iritasi, tapi dengan catatan, krim yang dipakai sesuai dengan kondisi kulit ya. Sebaiknya lakukan tes reaksi terlebih dahulu. Petunjuknya ada di belakang kemasan.
Pihak VEET ini mengklaim bahwa produk mereka mampu menghilangkan bulu sampai ke dekat akar dan mampu mempertahankan kelembapan kulit higga 24 jam. Klaim ini benar adanya asalkan enggak dalam kondisi kulit tertentu dan penggunaan produk sesuai dengan jenis kulit. Totally, performanya bagus banget dan aku suka semua hal selain baunya aja sih yang aku agak kurang nyaman.
Kamu bisa mendapatkan produk kece ini di online maupun offline store dengan harga ekonomis. Untuk kemasan 25 gram seperti yang aku pakai ini, satu piece cuma dihargai sekitar 20 ribuan. Reapply produk ini jika bulu sudah mulai lebat lagi.
It depends dari masing-masing orang sih. Bisa 5, 7 sampai 10 hari sekali. So, sudah siapkah kalian tampil mulus seketika dengan mudah dan #BeAConfidentYou dengan VEET?
found in
BEAUTY
Langganan:
Postingan (Atom)
Social Icons